Asal Istilah Tendangan Jeger, Sampai Menembus Jaring

Table of Contents
Andy2dsd - Haryadi Suadi dalam sebuah artikel di Pikiran Rakyat edisi 19 Maret 2003 dengan judul "UNI dan Se-Abad Sepakbola di Kota Bandung" menceritakan upacara pembukaan lapangan milik klub UNI bernama Nieuw Houstrust di Jalan Karapitan 25 April 1925, UNI sengaja mengundang kesebelasan paling top di masa itu yaitu "Hercules" dari Batavia. Hercules kala itu dikapteni oleh Max De Fries Poltynski.
UNI dan Hercules adalah klub besar di zamannya. Hercules merajai Batavia dan UNI menguasai Bandung. Laga itu amat berlangsung sengit beruntung kendati UNI akhirnya mampu menunjukan kedigdayaanya. Hercules pun dipaksa pulang menanggung malu kalah tipis 1-0.

Satu-satunya gol tunggal dicetak oleh George De Jager lewat sepakan keras dari luar kotak penalti. Gol ini sendiri menjadi sebuah gol legenda, sepakan keras nan rendah itu sampai menembus jaring gawang dan meninggalkan bekas di papan putih yang terletak di belakang gawang. Usai pertandingan, bekas tendangannya itu kemudian diabadikan dengan cat hitam.

Pada dinding putih dibangun sebuah monumen untuk mengenang tendangan Jager itu. Monumen itu terus terpajang sebelum Lapangan UNI digusur oleh Pemerintah Kota Bandung. Konon katanya, monumen itu kini berada di rumah Nugraha Besoes (salah seorang petinggi dan pengurus UNI).

Istilah tendangan jeger yang belakangan dipopulerkan oleh stasiun televisi yang menayangkan ISL untuk menggambarkan kedasyatan pemain dalam melakukan shooting mungkin terinspirasi dari kejadian ini, tepatnya di ambil dari nama de Jager. Ya, istilah "jeger" dalam istilah sepakbola bahasa Sunda adalah hal yang sudah tak aneh lagi.

Salam admin
andy2ds

Post a Comment