Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Rahasia Kenapa Harga Makanan Angkringan Jogja Bisa Murah!



CAHYOGYA.COM - Angkringan sebagai salah satu warung makan khas Jogja  yang identik dengan harganya yang murah dan mengenyangkan, hanya dengan 7 - 8 ribu bisa menikmati berbagai sajian kuliner mulai dari nasi kucing, gorengan, sate, telur puyuh atau kepala ayam beserta segelas minuman di angkringan.



Kenapa Harga Makanan di Angkringan Jogja Bisa Murah?



Inilah Rahasia Kenapa Harga Makanan Angkringan Jogja Bisa Murah!

Yogyakarta selalu menawarkan keramahan disetiap sudut kotanya. Masyarakatnya yang santun serta kulinernya yang menarik selalu membawa kita ingin kembali ke kota ini. Angkringan adalah salah satu warung makan atau kuliner yang ada di Jogja, makanan yang dijual sangat bervariasi terjangkau bagi anda dengan kocek pas-pasan. Di Jogja setiap item makanan di angkringan paling mahal hanya 3 ribu rupiah saja. Jadi hanya dengan 7 - 8 ribu bisa menikmati berbagai sajian kuliner mulai dari nasi kucing, gorengan, sate, telur puyuh atau kepala ayam beserta segelas minuman di angkringan.

Kenapa harga makanan di angkringan bisa murah?. Salah satunya karena makanan mayoritas dibuat oleh pedagang angkringan sendiri dengan skala rumah tangga, yang menyebabkan proses produksi bisa ditekan seminimal mungkin tanpa membayar pekerja dan dengan penetapan margin keuntungan di bawah 10%. Bahkan sebagian penjual angkringan di Jogja memegang pinsip "Yang penting keluarga bisa ikut makan untuk hari ini dan besok bisa jualan lagi" seperti yang diungkapkan oleh salah satu penjual angkringan di daerah alun-alun selatan Jogja. Artinya walaupun mereka hanya mendapatkan keuntungan kecil tetapi mereka bermain dengan kuantitas yang mereka jual serta pembeli yang selelu datang. Permalam penjual angkringan tersebut bisa membawa pulang uang minimal 600 ribu dengan margin keuntungan dibawah 10% atau hanya sekitar 60 ribu sekali jualan.

Tapi disisi lain keluarga tidak perlu lagi belanja kebutuhan untuk makan sehari-hari seperti yang diungkapkan penjual angkringan: "Kita membuat dagangan sendiri, ada 50 kg makanan, dibagikan ke 500 porsi, masa kita nggak kebagian 20 porsi makanan sisa-sisa dari panci sih mas?" Ini salah satu prinsip yang di pakai penjaja makanan di angkringan Yogyakarta,

"Memasak makanan untuk para pelanggan dengan harga murah, yang penting saya dapat sisa makanan dari produksi, untuk makan sekeluarga dalam sehari". ilmunya itu disana.


Ini luar biasanya masyarakat asli Jogja, sifat ramah, kalem bahkan nrimo ing pandum (menerima segala pemberian Nya). Para penjual angkringan di Jogja yang sebagian sudah tua mereka tidak berharap untuk menjadi kaya dari berjualan angkringan dengan mengambil keuntungan sebesar-besarnya, Berjualan bagi mereka hanya untuk refreshing dan sarana sosialisasi kepada pembeli, mereka yakin keuntungan atau rejeki sudah ada yang ngatur.

Apa kata penikmat angkringan di Jogja?



  • Twitter: @wiranagara : "Jogja itu 1% angkringan dan 99% kenangan..."
  • IG: Jessepalar : "Dimana ketika setiap malam dikota ini saya pasti singgah di gerobak tenda remang-remang dengan hidangan makanan minuman sederhana, enak, murah, tidak pernah berubah, dan membuat saya betah.

Follow Twitter @CAHYOGYACOM