Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal Usul Kenapa Kendaraan di Jogja Menggunakan Plat AB

Asal Usul Kenapa Kendaraan di Jogja Menggunakan Plat AB


CAHYOGYA.COM - Identitas kendaraan di Indonesia pada umumnya menggunakan kombinasi huruf abjad untuk menandai daerah asal kendaraan serta kombinasi sejumlah digit angka sebagai nomor unik. Tapi tahukah anda asal usul kenapa plat atau identitas kendaraan dari Yogyakarta menggunakan huruf "AB" ? 



Sejarah Plat AB Nomor Kendaraan Jogja



Setiap hari libur lebaran Jogja selalu padat dengan kendaraan pribadi dari para pemudik yang kembali ke Jogja maupun hanya melewati daerah Yogyakarta untuk menuju ke kampung halaman. Setidaknya menurut dishubkominfo Daerah Istimewa Yogyakarta ada 4,5 Juta kendaraan pribadi yang akan masuk dan memadati Yogyakarta selama libur lebaran 2015 ini, Jadi nggak heran lagi jika akhir-akhir ini sering melihat kendaraan dengan plat selain AB yang semakin sering bersliweran di sekitar Jogja.


"Tau ngga kenapa plat motor di Jogja tu platnya AB?

Itu karena ceweknya Ayu-ayu dan cowoknya Bagus-bagus, terus kalo digabung, Ayu & Bagus jadinya AB deh :))."

Itu merupakan salah satu bahan candaan saat ditannya kenapa Jogja menggunakan kode plat AB. Sebenarnya kenapa sih Jogja itu dikasih kode plat AB? anda pasti juga pengen tau kan.


Sebagai warga Jogja, plat nomor yang saya gunakan di kendaraan saya diawali dengan huruf AB diakhiri dengan huruf  F. Penanda bahwa motor saya termasuk di wilayah Yogyakarta kota. Bagaimana dengan plat nomor kendaraan Anda..?

Yogyakarta memang seperti magnet yang menarik berbagai jenis plat kendaraan. Begitu beragam jenis kendaraan dengan huruf plat yang berbeda, sampai-sampai banyak di antaranya yang saya tidak mengerti dari daerah mana tepatnya asal dari kendaraan tersebut. Meskipun masih ada juga persepsi dari plat nomor tertentu yang terkesan intoleran (orang kota) bagi sebagian orang saat pengendara mengendarai kendaraannya di jalan, di Jogja toleransi lebih diutamakan.

Yah, mungkin karena mereka menemui jalanan di Jogja yang masih cukup lengang dan jarang macet, sehingga mereka meluapkan kegembiraan tanpa memperdulikan keselamatan orang lain dan diri sendiri. Menerima perbedaan di plat nomor sebagai tuntutan berbagi di jalanan. Sesekali mengalah pun, tak jadi soal bagi kami demi keselamatan bersama.

Dari dulu saya selalu bertanya-tanya, kenapa sih plat kendaraan di Jakarta menggunakan huruf B? Kenapa bukan A padahal Jakarta kan ibukota Indonesia? Kenapa juga bukan Jogja yang platnya A? (Mengingat dulu Jogja juga pernah menjadi ibukota). Kenapa harus Serang yang berplat A? Ada apa dengan Serang? Kenapa Jogja malah menggunakan plat AB?.

AB = D I Yogyakarta, Jenis huruf terakhir berdasarkan kabupaten/kota di Jogja: Kota Yogyakarta berakhiran huruf (A/H/F), Kabupaten Bantul berakhiran huruf (B/G), Kabupaten Gunung Kidul berakhiran huruf (D/W), Kabupaten Sleman berakhiran huruf (E/N/Y/Q/Z/U), Kabupaten Kulon Progo berakhiran huruf (C).

Berdasarkan informasi yang saya dapat ternyata sistem pembagian kode plat nomor kendaraan di Indonesia merupakan pengaruh atau peninggalan dari jaman penjajahan Belanda. Mungkin karena pertumbuhan kendaraan yang semakin pesat dan pemerintah saat itu tidak sempat mengatur ulang, jadi dipakailah sistem pembegian plat nomor sesuai dengan peninggalan belanda.

Pembagian plat kendaraan saat itu dibagi berdasarkan wilayah karesidenan yang dimulai dari ujung barat pulau Jawa. A untuk daerah Karesidenan Banten, B untuk Batavia, D untuk Karesidenan Bandung, dst.

Jika diurutkan berdasarkan dari Wikipedia akan diperoleh rangkaian seperti berikut ini untuk di pulau Jawa.

Banten/Serang [A] - Jakarta [B] - Cikampek/Krawang [C/Tj] - Bandung [D] - Cirebon [E] <kembali ke Bogor> Bogor [F] - Pekalongan/Tegal [G] - Semarang [H] - ...[I][J]... - Kudus/Pati [K] - Surabaya [L] - Madura [M]


Lalu kenapa plat kendaraan Jogja itu AB dan Solo itu AD?



Kemungkinan besar karena AB berasal dari singkatan Amangku Buwono dan AD berasal dari Amangku Dirathu. (sumber)

Jawaban dari pertannyaan diatas belum bisa divalidasi, karena minimnya informasi resmi sebagai rujukan, bahkan sumber dari wikipedia pun tidak cukup memuaskan mengenai sistem pembagian plat kendaraan di Indonesia yang bisa dibilang masih belum jelas penamaannya. Silakan berpendapat!


Follow Twitter @CAHYOGYACOM