Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Untukmu Para Traveler Yang Suka Merusak Lingkungan

Untukmu Para Traveler Yang Suka Merusak Lingkungan


CAHYOGYA.COM - Kerusakan yang ditinggalkan di kebun bunga Amarylis di Patuk Gunungkidul Yogyakarta menjadi salah satu contoh nyata perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab terhadap alam. Sedikit banyak mereka sudah menyimpang dalam mengagumi keindahan alam.



Perlunya Tata Krama Berwisata di Alam Sekitar




"Gue foto disini masalah? bodo amat suka-suka gue dong!! ngurus hidup sendiri aja belum bisa, sok-sokan ngurusin bunga yang layu di kebun. #dolanjogja #explorejogja #kebunbungaamarylis #gunungkiduljogja #jogja"


Itu merupakan salah satu caption netizen yang kebetulan adalah pengunjung wisata alam taman bunga amarylis di Patuk Gunungkidul Yogyakarta. Sebuah taman bunga langka yang memiliki luas kurang lebih 2 ha itu kini rusak setelah diserbu wisatawan.

Rasanya miris ketika membaca caption diatas, Ya sebagai blogger yang seringkali menulis tentang tempat-tempat wisata baru di Jogja saya merasa prihatin. Bukan hanya pada kasus rusaknya kebun bunga Amarylis di Gunungkidul saja, tetapi juga dengan nasib berbagai objek wisata yang pernah saya tulis dan menjadi populer di kalangan pembaca, jangan-jangan tempat yang awalnya sepi, bersih dari sampah, sekarang jadi kotor akibat orang-orang tidak bertanggung jawab.

Padahal di Jogja sendiri kedepannya akan ada banyak sekali tempat wisata alam baru yang masih dalam proses pengembangan, dan saat ini masih belum ada retribusi alias bebas masuk tanpa adanya petugas ketertiban dan petugas kebersihan.

Saya sendiri sudah mendengar tentang keberadaan taman bunga Amarylis atau puspa patuk di Gunungkidul Jogja beberapa hari yang lalu, sebelum akhirnya menjadi hits di kalangan pengguna social media.

Kebun bunga yang menjadi ikon Gunungkidul ini memang cantik, rasanya sayang untuk memetik atau mengambil bunga tersebut, bahkan pada awalnya sedikit wisatawan dan beberapa blogger jogja yang sempat datang kesini juga sangat hati-hati dalam mengambil foto, mereka secara terang-terangan menghimbau kepada para pengunjung agar memperhatikan setiap langkah agar tidak merusak bunga yang hanya mekar satu tahun sekali ini.

Namun apa daya, himbauan itu tidak banyak diperhatikan. Hasilnya dalam waktu kurang dari sehari taman bunga amarylis di Patuk Gunungkidul tersebut hancur karena terinjak-injak oleh wisatawan yang datang.

Hmm, tingkah laku remaja kekinian memang sedikit norak dan tidak berpikir panjang. Bisa dibuktikan dengan foto-foto dibawah ini, apa yang mereka pikirkan? seni? nilai seninya darimana jika merusak lingkungan pada akhirnya. Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi, tanpa memperdulikan bagaimana pemilik kebun bunga merawat dari biji sampai berbunga. Beruntung sang pemilik lahan masih bersabar.


kebun bunga puspa jogja



Padahal seharusnya masih tersisa beberapa hari lagi untuk bisa menikmati dan mengabadikan momen mekarnya bunga yang hanya tumbuh hanya satu tahun sekali ini, sebelum akhirnya layu karena hanya berumur kurang dari dua minggu.



IT Paradoks Dibalik Trend Traveling di Indonesia



Traveling belakangan ini memang menjadi salah satu trend yang menyebabkan perubahan gaya hidup bagi sebagian besar anak muda di Indonesia. Tempat-tempat yang eksotis dan masih perawan banyak diburu untuk memuaskan hasrat para traveller ini. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan adalah kenapa trend travelling atau menjelajah tempat-tempat wisata anti mainstream ini baru populer beberapa tahun ini?

Alasannya ternyata cukup simpel, adanya fasilitas pendukung berupa akses Internet murah dan trend social media membuat apa saja menjadi cepat menyebar (viral) tidak terkecuali dengan trend taman bunga amarylis atau puspa patuk di Gunungkidul Jogja.

"Dimana kaki berpijak disitulah langit dijunjung". Pepatah tersebut tampaknya tidak begitu populer di kalangan remaja kekinian yang hobi bepergian ke lokasi-lokasi baru untuk "mengeksplore" keindahan alam dan sumber dayanya. Yang mereka pedulikan hanyalah seberapa bagus hasil foto yang mereka dapat, tidak peduli dengan apa yang sudah mereka rusak dan tinggalkan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu disadari oleh para traveler atau wisatawan alam:

  • 1. Ingat Tempat Wisata Bukan Cuma Milikmu Sendiri

Kebanyakan wisatawan kadang tidak peduli dengan keberadaan orang lain saat di tempat wisata, asik mengabadikan moment kesana kemari, tidak jarang mereka secara tidak sadar merusak objek wisata itu sendiri sehingga orang lain yang datang belakangan sudah tidak bisa menikmati keindahannya.

  • 2. Hargai Alam Yang Sudah Memberimu Keindahan dan Hasil Foto Bagus

Manusia sudah ditakdirkan untuk hidup berdampingan dengan alam. Di Indonesia yang memiliki alam yang eksotis ternyata tidak banyak yang peduli, wisatawan banyak meninggalkan sampah dimana-mana. Sampah digunung, sampah di pantai, sampah di danau, sampah di hutan, sampah dimana-mana.


Pict : @adhityaputratama
Follow Twitter @CAHYOGYACOM