Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Semarakkan Torch Relay Asian Games 2018 di Yogyakarta, Pocari Sweat Gandeng 4 Anak Muda Berprestasi



CAHYOGYA.COM - Kemeriahan Asian Games XVIII yang akan segera berlangsung di Jakarta dan Palembang pada tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018 medatang terasa hingga ke Yogyakarta yang berjarak sekitar 500 km dari Ibu Kota. Setelah api obor dari New Delhi, India disatukan dengan api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah pada rabu malam (18/7), keesokan harinya pun masyarakat di Yogyakarta tumpah ruah di sepanjang jalan protokol untuk menyambut Torch Relay yang menjadi salah satu tradisi penyelenggaraan Asian Games.


Tak ingin ketinggalan momen bersejarah, sebagai official partner Asian Games 2018 Pocari Sweat secara khusus mengajak empat anak muda berprestasi untuk turut serta membawa api obor di Yogyakarta. Adapun keempat putra-putri yang sudah mengharumkan nama bangsa Indonesia tersebut adalah Andre Surya, Agnes Natasya Wijaya, Nanda Mei Sholihah dan Jenahara Nasution. Berikut profil serta kesan dan pesan yang mereka sampaikan ketika ditemui dalam Press Conference di Roast & Beer Hotel Harper Mangkubumi:

Andre Surya


Andre secara khusus dipilih oleh Pocari Sweat menjadi salah satu pelari pembawa obor Asian Games 2018 berkat karyanya yang sudah diakui pasar internasional. Pria paruh baya yang berprofesi sebagai Visual Effect Artist itu tercatat pernah menjadi bagian dari film-film box office seperti Transformers, Star Trex hingga Iron Man. Kepada generasi muda Indonesia, Ia pun berpesan agar tidak cepat menyerah dan tidak selalu terbiasa dengan proses instan. Karena untuk mencapai kesuksesan banyak hal yang harus dilalui.

Agnes Natasya



Berbeda dengan Andre, Agnes merupakan pelajar berprestasi pemenang olimpiade biologi Internasional 2017. Siswi SMAK Penabur Kelapa Gading yang baru menginjak bangku kuliah ini mengaku cukup khawatir ketika ditanya terkait pengalaman sebagai pembawa obor Asian Games 2018. Pasalnya, berat obor yang hampir mencapai 2 kg cukup kontras dengan tubuhnya yang mungil. Meski begitu, kerja kerasnya berbuah manis dengan pengalaman berharga sebagai salah saty pembawa obor Asian Games 2018


Nanda Mei Sholihah


Seorang atlet nasional penyandang disabilitas peraih medali emas Asian Para Games 2017. Walaupun terlahir dengan keterbatasan fisik tak membuatnya patah semangat untuk mengharumkan nama bangsa melalui berbagai kejuaraan.

Jenahara Nasution


Putri aktris senior Ida Royani ini merupakan seorang desainer pakaian muslim yang karyanya sudah sampai hingga ke luar negeri, diantaranya yakni London, Bangkok, Hongkong dan Singapura. Tak hanya sekedar mendompleng nama besar orang tuanya, Jena meniti karir dari nol hingga sampai bisa seperti sekarang ini. Kepada para anak muda di Indonesia dia berpesan agar tidak patah semangat ketika menemui kegagalan, karena hal itu justru akan menjadi guru berharga untuk meraih kesuksesan.

Selain menginspirasi generasi muda dengan mengajak empat anak muda berprestasi diatas, Pocari Sweat juga memberi masyarakat Indonesia kesempatan untuk ikut mengobarkan api obor Asian Games 2018 melalui sebuah program bernama Light Up the Torch. Adapun program ini bisa diakses untuk pengguna umum melalui laman www.pocarisweat.id/ligtupthetorch. Menariknya, selain kita bisa berpartisipasi secara aktif untuk mendukung Asian Games, dalam program ini juga ada banyak sekali hadiah langsung untuk para peraih nilai tertinggi. Bagaimana? Anda tertarik untuk mencobanya?

Kamu suka artikel seperti ini? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

CAHYOGYA.COM - Situs Anak Muda Jogja