Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sulawesi Selatan Sebagai Lumbung Pangan Kawasan Timur Indonesia



CAHYOGYA.COM - Untuk mempercepat produksi swasembada jagung dalam waktu yang relatif singkat, Sulawesi Selatan yang merupakan lumbung pangan di kawasan Timur Indonesia, telah menggandeng salah satu perusahaan multinasional yang merupakan hasil merger global raksasa kimia Dow Chemical Co dengan DuPont Inc.


Selain itu, cara ini sekaligus untuk mendukung program nasional atas komoditas jagung di Indonesia yang mencanangkan upaya khusus padi-jagung-kedelai (Upsus Pajale). Dan saat ini, telah hadir si tongkol besar panjang, cepat panen serta jagoan halau penyakit bulai atau yang dikenal dengan nama jagung hibrida revolusioner terbaru P36 Bekisar yang diperkenalkan pada hari Selasa 6 November 2018, di Hotel Gammara, Metro Tanjung Bunga, Makasar.

Perlu anda ketahui bahwa jagung hibrida P36 Bekisar ini merupakan hasil riset sebagai solusi bagi para petani untuk menangkal serangan hama bulai, dan memberikan potensi hasil yang lebih baik dan tinggi. Dimana benih jagung P36 Bekisar ini memiliki potensi hasil yang mencapai hingga 13 MT/Ha, dan benih jagung P36 Bekisar ini bisa ditanam pada populasi rapat hingga 100.000 tanaman per hektare.

Dengan memiliki daya tumbuh yang optimal serta pertumbuhan yang homogen, benih jagung P36 Bekisar ini akan mampu menghasilkan tongkol yang sangat berbobot dengan rendemen bisa mencapai hingga 80%. Dan selain memberikan hasil yang lebih tinggi serta tahan hama bulai, biji jagung P36 Bekisar ini juga harganya lebih murah. Benih P36 Bekisar ini merupakan produk pelengkap dari DuPont Pioneer lainnya yang sudah ada di pasaran sebelumnya, seperti P21 Dahsyat, P27 Gajah, P32 Singa, P33 Beruang, dan P35 Banteng. Menurut Benny Sugiharto yang merupakan Managing Director PT. DuPon Indonesia, mengatakan bahwa budidaya jagung di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Hal ini dikarenakan atas dukungan serta kebijakan pemerintah yang menempatkan komoditas jagung menjadi komoditas yang strategis selain beras. “ Jagung hibrida P36 Bekisar ini merupakan hasil riset terbaru untuk mendapatkan hasil panen yang lebih tinggi serta mampu menangkal serangan hama bulai yang sangat meresahkan petani,” tambah Benny Sugiharto. Setelah selesai memperkenalkan jagung hibrida P36 Bekisar di Kota Makassar. Kemudian beliau melanjutkan dengan melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Gowa, Jeneponto dan Bantaeng. Memang Corteva Agriscience ini, melalui divisi pertanian dari DowDuPont sebelumnya sudah dikenal sebagai salah satu produsen benih jagung terkemuka di dunia merek Pioneer.

DuPont Pioneer ini merupakan perusahaan multinasional yang bermarkas di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat serta sangat dikenal sebagai produsen utama benih jagung. Selain itu DuPont Pioneer ini juga merupakan perusahaan benih yang terdepan di dunia dalam bidang genetika tanaman, yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian guna kesejahteraan bagi umat manusia.

Menurut berita Sulawesi Selatan pioneer sendiri saat ini selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi para petani, serta untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkesinambungan bagi masyarakat banyak.

Dan sebelumnya, Pioneer ini sudah mengeluarkan beberapa varietas benih jagung hibrida Pioneer. Setiap masing-masing varietas tersebut memiliki sifat agronomi khusus yang sangat cocok dan sesuai dengan segmentasi kebutuhan para petani jagung di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia, pihak Pioneer juga telah mengembangkan padi hibrida yang mampu menghasilkan hasil panen terbaik untuk peningkatan pendapatan serta kesejahteraan bagi para petani di Indonesia.


Kamu suka artikel seperti ini? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

CAHYOGYA.COM - Situs Anak Muda Jogja