Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gejala Virus Corona: Berikut Awal Penyebaran Corona dan Social Distancing



CAHYOGYA.COM - Covid-19 merupakan salah satu virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan dan menyerang sistem pernapasan. Gejala virus corona ditandai dengan dengan infeksi pada jaringan paru dan mengalami sesak napas, gejala ini menimbulkan demam tinggi, sulit bernapas, batuk berdahak dan sakit dada ketika batuk maupun bernapas. Tingkat keparahannya tergantung pada usia pasien dan tergantung pada kondisi medis. Gejala ini segera dilaporkan ke dokter dan jika telah melakukan kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19 terutama baru selesai melakukan perjlanan dari wilayah yang memiliki wabah, untuk gejala serius adalah wajah menjadi biru, merasa tekanan pada dada, sulit bernapas dan lingung.


Rute penyebara virus corona dimulai dari kota Wuhan di Tiongkok lalu diyakini muncul sekitar pada bulan Desember hingga akhir November dan terdapat belasan hingga ribuan kasus yang terjadi. Wuhan memiliki transportasi umum sebagai pusat yaitu kereta Hankou dan membawa setiap ribuan warga dari pasar Huanan yang menjadi tempat munculnya puluhan kasus virus corona. Adanya perayaan Tahun Baru Imlek membuat banyak perjalanan warga Tiongkok untuk mengunjungi sanak saudara dan arus perjalanan ini membuat pasiennya semakin bertambah hingga ribuan orang. Lalu pemerintah Tiongkok sadar bahwa penularan ini terjadi antar manusia dan akhirnya menerapkan lockdown pada beberapa kota untuk membasti perjalanan walaupun wabah sudah terlanjur menyebar. 

Banyak pendudukn Wuhan berpergian keluar negara pada pertengahan Januari, terdapat 900 penduduk yang menuju AS, 15000 menuju Thailand dan 2200 menuju Australia. Hal ini pun membuat kasus muncul di Thailand lalu menyusul terjadi di Singapura, Korea Selatan, Hongkong, dan Seattle di Amerika Serikat. Berdasarkan salah satu profesor dari Columbia uNiversity menyatakan bahwa ada 86% warga yang sudah terinfeksi namun belum terdektesi sehingga akan menulari orang yang sehat dan membuat penyebarannya menjadi luas. Ketika Wuhan telah menerapkan lockdown pada akhir Januari, corona telah mejadi wabah untuk 30 kota di 26 negara di dunia. Virus ini melakukan penyebaran pada ruangan tertutup sehingga akan membuat orang yang tidak keluar negara akan turut terinfeksi.

Pada bulan Maret mulai muncul berbagai kasus di negara Iran, Korea Selatan dan Italia dan negara Indonesia mulai melaporkan dua kasus pertama pada awak Maret dan telah melambung tunggu. Tiongkok menjadi negara dengan dampak cukup parah dimana pelacakan, pemeriksaan dan isolasi pasien banyak dilakukan dan hal ini dilakukan di Singapura, Korea Selatan dan negara lain untuk menurunkan kasus penyebaran virus corona. Oleh karena itu DCD atau Centers for Disease Control Prevention mulai menerapkan adanya social distancing.

Social distancing merupakan salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang sedang sakit. Social distancing tidak hanya untuk orang sakit melainkan untuk pertemua dalam kelompok besar hingga fasilitas umum yang memiliki banyak keramaian. Hal ini untuk memperlambat infeksi virus antar populasi yang memiliki resiko tinggi. Dengan menjaga jarak maka setiap orang akan mengurangi beban dari tenaga kesehatan sebagai garda terdepan.

Orang sehat cenderung memilikipotensi untuk menginfeksi orang lain dalam jarak dua meter pada panjang tubuh orang dewasa. Oleh karena itu terdapat juga physical distancing untuk memberikan jarak fisik antara orang ke orang lain untuk mencegah walaupun tidak sepenuhnya namun mampu memperlambat penyebaran virus. Orang yang sudah terinfeksi akan mampu menularkan virus sebelum nantinya akan merasakan gejala virus corona setelah 5 hari. 



Kamu suka artikel di atas? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

CAHYOGYA.COM - Situs Anak Muda Jogja