Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar



CAHYOGYA.COM - Sampah plastik menjadi masalah tersendiri yang perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Sampah plastik juga tidak ramah lingkungan dan merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca jika penguraian sampah ini dilakukan dengan cara dibakar. Apabila dibiarkan, sampah plastik akan menggunung dan mengancam kelangsungan lingkungan hidup. 

Apabila polusi sampah plastik terjadi di tanah, maka tanah akan berdampak air tanah yang terkontaminasi dan mempengaruhi kesuburan tanahnya. Kalau terjadi di laut, maka hal ini akan berdampak pada biota laut yang tidak sengaja memakan sampah plastik, atau terumbu karang yang kehilangan keindahannya, karena tertutupi sampah plastik. Dan tentu sampah plastik biasanya akan dibakar oleh beberapa masyarakat, hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, apabila menghirupnya. Hal-hal tersebut bisa kita hindari apabila kita mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Salah satu contohnya adalah pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar.

Salah satu inovasi terbaru sebagai solusi mengurangi keberadaan plastik ini adalah dengan mengubah limbah polyolefin ini menjadi bahan bakar yang bersih dan menjadi beberapa benda lainnya. Solusi ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Linda Wang dan rekan-rekannya yang menemukan bahwa plastik atau sampah polypropylene (PP) mampu diubah menjadi bahan bakar melalui konvensi kimia yang menghasilkan energi-positif dan berpotensi memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah daripada pembakaran dan daur ulang mekanis. Penelitian yang dipublikasikan di ACS Sustainable Chemistry and Engineering ini menemukan, minyak yang berasal dari PP memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku campuran bensin atau bahan baku untuk bahan kimia lainnya. (1)

Di Indonesia ada contoh penggunaan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), Di Kabupaten Badung, Bali dilakukan pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut beberapa penggiat, secara umum, mekanisme konversi sampah plastik menjadi BBM adalah dengan menggunakan metode pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu diatas 400 oC tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. 

Proses selanjutnya adalah pendinginan yang dilakukan pada gas tersebut sehingga gas akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Untuk mendapatkan hasil dan performa yang lebih baik, maka tambahkanlah katalis. Beberapa parameter sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan antara lain yaitu suhu, waktu, dan jenis katalis. 

Mesin yang digunakan untuk mengolah plastik menjadi BBM terbagi menjadi dua bagian yang dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Untuk mengoperasikan mesin yang dinamakan MD Plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau 20 kilogram yang diletakkan di dalam tabung reaktor.

Tampak tabung reaktor semacam wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh sampah plastik. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang berada di ujung sebelah kanan mesin. Proses pembakaran sampah plastik berlangsung kurang lebih empat jam. Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. 

Zat cair itulah yang menjadi minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui kran yang berjumlah tiga di setiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter BBM sintetis. (2)

Hal ini patut diapresiasi, karena merupakan langkah nyata untuk mengurangi penumpukan sampah plastik. Namun, kita sebagai masyarakat umum tentu tidak bisa mengubah sampah plastik menjadi BBM karena keterbatasan pengetahuan dan alat produksi. Maka, langkah nyata yang bisa kita ambil adalah mengurangi penggunaan plastik (Reduce), menggunakan kembali plastik (Reuse), dan mendaur ulang plastik (Recycle). Hal ini selalu dilakukan AQUA untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidup kita. 

Dalam komitmennya Bijak Berplastik, AQUA harus melakukan aksi yang membutuhkan langkah yang lebih untuk mengumpulkan & mendaur ulang, melakukan edukasi serta berinovasi. Dalam hal Mengumpulkan kembali botol plastik AQUA dari lingkungan, Danone-AQUA mendukung kepeloporan program teknologi dan bisnis sosial untuk membersihkan sampah plastik dari lingkungan. 

Kondisi kesehatan dan mata pencaharian dari pemulung menjadi perhatian yang besar. Selama beberapa dekade terakhir, Danone-AQUA telah berkolaborasi dengan beberapa pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah ini antar sektoral dalam ekosistem pengelolaan sampah. AQUA berkomitmen untuk mengambil kembali lebih banyak plastik dari yang AQUA hasilkan pada 2025.

Dalam hal edukasi, AQUA menginspirasi lebih masyarakat Indonesia untuk mengelola sampahnya, maka pendidikan diperlukan. Karenanya, AQUA menargetkan untuk meluaskan program sekolah agar menjangkau 5 juta anak-anak dan memimpin kampanye pendidikan yang menargetkan 100 juta konsumen pada 2025. Mulai dari jenjang sekolah, AQUA sudah melakukan edukasi, agar menanamkan rasa cinta lingkungan, dan memberi pemahaman tentang daur ulang. 

Dan dalam hal Inovasi, AQUA yakin bahwa kunci masalah dalam produksi adalah plastik yang dirancang hanya sekali pakai. Karenanya, AQUA membangun ekosistem untuk mencari mitra yang dapat merancang ulang produk AQUA untuk menyediakan hidrasi sehat bagi Indonesia dengan tanpa sampah. 

Danone-AQUA berkomitmen untuk mengambil langkah besar menuju sirkularitas plastik yang AQUA gunakan. AQUA berencana untuk membuat seluruh kemasan AQUA 100% dapat didaur ulang, digunakan kembali, dan dapat terurai pada 2025 dan juga meningkatkan proporsi plastik daur ulang dalam botol AQUA dari 25% mengandung materi recycled menjadi 50% pada 2025. Maka dari itu, mari kita mendukung AQUA dalam komitmennya Bijak Berplastik, dengan mengurangi penggunaan plastik, menggunakan kembali plastik yang sudah digunakan, serta mendaur ulang sampah plastik. (3)

https://tirto.id/studi-sampah-plastik-bisa-diubah-jadi-bahan-bakar-pengganti-bensin-df96
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/321-konversi-sampah-plastik-menjadi-bbm#:~:text=Menurut%20beberapa%20penggiat%2C%20secara%20umum,dan%20kemudian%20berubah%20menjadi%20gas.
https://www.sehataqua.co.id/bijakberplastik/



Kamu suka artikel di atas? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

CAHYOGYA.COM - Situs Anak Muda Jogja