Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Trip ala Ndeso, Cara Baru Menikmati Wisata Borobudur

Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur


CAHYOGYA.COM - Hari libur kuliah memang menyenangkan banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi semangat serta meredam otak yang terus ditekan untuk menerima materi kuliah. Sambil menyeruput Minuman Pengganti Kopi Sebagai Pendongkrak Energi pagi, karena kebetulan saya jarang sekali ngopi. saya tertarik melihat kalender yang menunjuk sederet hari libur di bulan Mei ini. Salah satu hari besar keagamaan yang menjadi hari libur nasional adalah Waisak, hari besar umat Budha yang akan jatuh 15 Mei 2014.

Cuaca sejuk pagi ini seolah menyemangati saya untuk segera beranjak menikmati semesta. Setelah menyiapkan kendaraan, handphone, dan bekal secukupnya, saya langsung menjejak jalanan adem ayemnya Jogja. Ke mana tujuan hari ini?

“Hari ini adalah hari yang cocok untuk menelusup ke Magelang, mengeksplorasi Borobudur yang mungkin akan dipadati pelancong saat Waisak nanti.”, pikirku. Tapi, kalau sudah membatin nelusup, berarti alangkah baiknya melewati jalur yang tidak biasa. Kalau dari Jogja menuju Magelang biasanya lewat Jalan Magelang, kali ini rute perjalanan diawali dengan menuju ke Kecamatan Godean.

Saat melintas di “ngGodean”, saya cukup kaget melihat pertumbuhan wilayah Jogja barat yang masih masuk Kabupaten Sleman tersebut. Tampak sekali pertumbuhannya tergolong cepat. Toko-toko semakin riuh dengan segala plang atau baliho, spanduk, banner, di sepanjang kanan-kiri jalan. Kompleks perumahan juga terbangun dengan masif. Jalan Godean tampak semakin berat memikul beban karena kendaraan semakin memadati punggungnya.

Dari Godean, arah kendaraan berlanjut menuju ke Kecamatan Minggir yang secara administratif masih termasuk Kabupaten Sleman. Kecamatan Minggir menurutku menjadi salah satu kawasan yang menjadi irisan antara Jogja dan Magelang. Di sini saya masih bisa melihat kawasan Jogja yang masih asri, ijo royo-royo, lengkap dengan aktivitas pertanian, gemericik air, suara burung, pokoke ndeso tenan, dan asiknya puoolll.


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
Persawahan di Kecamatan Minggir 

Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
Aktivitas pertanian di Kecamatan Minggir

Jalan yang saya lalui beberapa kilometer dipagari sawah, pokoknya bermacam aktivitas pertanian sangat kental di area ini. Ketika menoleh ke timur, tampak pemandangan yang membuat saya ‘nreces’. Dua buah gunung berdiri gagah di ujung horizon. Bak memasaki bumi. Menopang langit khatulistiwa. Tertegun memandangnya. Saya menganggap di sinilah salah satu titik terbaik mengabadikan view Merbabu-Merapi yang mengingatkan saya pada tren gambar pemandangan jaman kecil dulu.


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
View Merbabu-Merapi yang dulu sangat mainstream saat pelajaran menggambar

Dari Kecamatan Minggir, kendaraan melaju memasuki kawasan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. Jalanan yang saya lewati serasa sudah berganti tabir. Mata dan segala indra seolah disuguhi aroma perbukitan Menoreh. Bukit yang bersusun indah seolah tertata dalam rak alam karya Tuhan. Ditambah jalur naik-turun yang saya lintasi relatif nikmat karena kondisi jalan yang mulus. Sejenak saya berhenti di jembatan Sungai Progo, menikmati alam di salah satu sungai besar yang ada di Jogja.

Saat jalan raya Kalibawang sudah hampir mencapai ujungnya, terlihat sebuah signage yang menunjukkan arah Magelang dan Borobudur. Saya pun membelokkan kendaraan ke arah kiri, melintas di Pasar Jagalan. Tak jauh dari pasar tradisional tersebut, saya sudah memasuki Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur. Desa inilah yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo, sekaligus menjadi perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
Sungai Progo 


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
Jalan raya Kalibawang-Magelang

Jalan yang saya lalui mulai bergelombang karena kontur tanah yang cenderung kurang stabil.  Di sebelah kanan jalan lamat-lamat derasnya sungai Progo sering menyembul di antara ranting-ranting pohon . Setelah Desa Bigaran, saya melintasi Desa Sambeng, masih Kecamatan Borobudur. Desa ini termasuk penghasil durian, kalau pas musimnya, jangan sia-siakan menikmati durian yang matang langsung dari pohonnya.

Berikutnya, saya telah sampai di Desa Candirejo, salah satu desa wisata di Kecamatan Borobudur. Candirejo menjadi desa yang relatif sudah siap menjadi desa wisata. Ketersediaan homestay, kegiatan kesenian, paket wisata, maupun atraksi wisata sudah tersedia dengan apik di sini.

Selanjutnya saya melewati rumah-rumah dengan arsitektur Jawa klasik yang masih terawat baik. Ternyata saya telah sampai di Desa Wanurejo. Beberapa cerita menyebutkan bahwa Wanurejo adalah salah satu desa tua di sekitar Candi Borobudur. Desa yang berbatasan langsung dengan Desa Borobudur ini sudah relatif banyak aktivitas kesenian dan kerajinannya. Beberapa galeri telah dibangun. Kemudian berbagai kerajinan mulai dari kerajinan kayu, bambu, batik, fiber, dan sebagainya juga bisa ditemui di beberapa titik di Wanurejo.


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
Salah satu galeri seni di Wanurejo

Kerajinan dari Desa Wanurejo, Borobudur
Menelusuplah ke penjuru-penjuru dusun di Desa Wanurejo, berbagai pemandangan alam dan aktivitas masyarakatnya sangat menarik diamati. Salah satu spot yang berhasil saya abadikan adalah view Candi Borobudur dari pematang sawah yang saya lintasi di Wanurejo.


Trip Anti-Mainstream ala Ndeso ke Borobudur
View Candi Borobudur dari Desa Wanurejo

Setelah saya rasakan, ternyata trip ala ndeso ini lebih mengasyikkan. Karena saya tidak hanya berambisi untuk segera menikmati destinasi wisata utamanya saja, melainkan menikmati pemandangan, interaksi, maupun apa saja yang ditemui sepanjang perjalanan yang dilalui. Saya juga bisa merefleksikan keramahan setiap warga yang ditemui, dan itu asik.

Sekian dulu catatan nelusup saya. baca juga kisah saya di Nanti dilanjut lagi nggih Kampung Cyber Di Yogya Cuma Ada Satu Di Indonesia.  Semoga bermanfaat
Update News By : @N_besar

Incoming search terms:

  • wisata ke borobudur
  • Trip yogyakarta
  • Candi borobudur

Post a Comment for "Trip ala Ndeso, Cara Baru Menikmati Wisata Borobudur"