Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gigi Geraham Bungsu: Si Bungsu yang Perlu Perhatianmu



CAHYOGYA.COM - Kata pujangga, sakit gigi lebih sakit daripada sakit hati. Tumbuhnya gigi geraham bungsu adalah salah satu penyebab nyeri gigi yang cukup mengganggu yang dapat menyerang di usia dewasa muda. Tumbuhnya serangkaian gigi geraham terakhir ini seringkali menyebabkan masalah yang kurang menyenangkan dalam proses pertumbuhannya. Walaupun tidak semua orang memiliki bibit gigi ini, namun tidak sedikit orang yang memiliki bibit gigi ini berkonsultasi akibat rasa nyeri yang dirasakan oleh pertumbuhan gigi geraham bungsu yang tidak sesuai.

Gigi Geraham Bungsu: Si Bungsu yang Perlu Perhatianmu

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kelainan pertumbuhan gigi geraham bungsu, mari kita bahas jenis serta peranan masing-masing gigi pada manusia. Jenis yang pertama adalah gigi seri yang berfungsi untuk memotong makanan. Empat buah gigi ini terletak di barisan terdepan dalam rongga mulut dan menjadi gigi pertama yang tumbuh pada bayi berusia 6 bulan.

Kedua adalah gigi taring sebanyak 4 buah yang terletak di samping gigi seri yang berfungsi untuk mengoyak makanan. Sesuai dengan fungsinya yang bekerja pada makanan yang lebih padat, gigi ini baru tumbuh ada usia sekitar 16 hingga 20 bulan. Ketiga adalah gigi premolar atau geraham depan yang berfungsi sebagai penggiling atau pengunyah makanan.

Tidak seperti kedua jenis gigi yang telah disebutkan sebelumnya, gigi geraham depan tidak melalui tahap gigi susu melainkan langsung tumbuh sebagai gigi permanen. Gigi geraham depan tumbuh di samping gigi taring atas dan bawah pada usia 10 tahun kemudian disusul dengan pertumbuhan 4 gigi geraham depan lainnya sekitar satu tahun kemudian.

Lain dengan gigi geraham depan, gigi geraham belakang atau molar. Gigi ini memiliki fase gigi susu pada usia 12 hingga 28 bulan yang kemudian tanggal untuk digantikan dengan gigi permanen pada usia 6 tahun. Fungsi gigi geraham melengkapi fungsi gigi premolar agar makanan yang dikunyah dapat digiling dengan lebih halus. Terakhir, adalah gigi geraham bungsu yang tidak dimiliki oleh setiap orang. Jenis gigi geraham ini adalah gigi yang paling terakhir tumbuh pada usia sekitar 18 hingga 20 tahun ketika seluruh gigi permanen lain telah tumbuh. Sayangnya, gigi ini seringkali menimbulkan keluhan karena ketidaksesuaian ruang pada rongga mulut agar bibit gigi dapat tumbuh dengan baik seperti gigi lainnya.

Tidak seperti rahang pada manusia terdahulu, rahang manusia moderen cenderung memiliki bentuk yang lebih kecil sehingga bibit gigi tumbuh dengan posisi miring alih-alih tegak lurus seperti gigi lainnya. Posisi gigi geraham bungsu yang tidak sesuai ini dapat menimbulkan nyeri ketika dorongan gigi yang hendak tumbuh menekan akar gigi tetangganya dan menekan saraf gigi tersebut sehingga menyimbulkan nyeri yang mengganggu. Anomali posisi gigi geraham bungsu dapat ditindaklanjuti bergantung pada posisi gigi itu sendiri. Jika posisinya dirasa tidak menimbulkan tekanan pada saraf gigi tetangganya, maka gigi geraham bungsu dapat dibiarkan tumbuh meskipun dengan posisi yang kurang seragam.

Namun, jika posisi gigi akan terus memberi tekanan pada saraf gigi tetangganya seperti pada gigi geraham bungsu dengan posisi horizontal, maka tindakan pencabutan gigi geraham bungsu dapat dipertimbangkan. Tumbuhnya gigi geraham bungsu memang dapat menimbulkan komplikasi yang menyulitkan, namun jenis gigi ini sebenarnya berperan dalam proses penggilingan untuk memperhalus makanan sehingga makanan dapat diserap dengan lebih mudah.

Jadi, jika sakit gigi menyerang ada usia dewasa muda, mungkin gigi geraham bungsu membutuhkan perhatianmu. Rajinlah melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali untuk mengantisipasi adanya risiko komplikasi yang mungkin muncul dari pertumbuhan gigi geraham bungsu agar penanganan yang tepat dapat segera diantisipasi.



Kamu suka artikel di atas? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini 

CAHYOGYA.COM - Situs Anak Muda Jogja